Angin pasifik menerpa kalbu
Mentari terbangun dibawah lengkungan pelangi
Pancaran cahaya menyalakan citra
Menghadirkan gema direlung jiwa
Keringat terus berderai
Menjadi saksi perjalanan suci
Air mata belum berhenti mengalir
Menjadi bukti kekuatan bukan perih
Engkau berdiri bersandar ditembok itu
Tembok sejarah peradaban manusia
Taklukkan batas negeri itu
Sebelum awan hitam menyelimuti angkasa
Angin selatan membawa kebekuan
Memaksa menarik selimut kemalasan
Memberi mimpi berkepanjangan
Menikmati indah penyesalan
Khairun Nash
20 Agustus 2016
0 komentar:
Posting Komentar